ISTIGFHAR
Oleh:
Tubagus Chairul Anwar
“Dan orang-orang yang apabila melakukan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat kepada Allah, lalu
mereka memohon ampunan bagi dosa mereka dan siapakah yang dapat mengampuni dosa
selain Allah dan mereka bersikeras hati pada apa yang telah dikerjakan mereka,
sedang mereka mengetahui.” (Al-Imron:136)
Istighfar
ialah memohon ampunan Allah atas dosa atau perbuatan salah yang telah dilakukan
oleh seorang hamba Allah. Bagi siapa saja yang terbiasa ber-istigfhar dengan
penuh keikhlasan akan mendapat pahala berupa pengampunan dosa.
Rasulullah saw.,bersabda:”barangsiapa membiasakan diri memohon ampunan
(istigfhar) kepada Allah swt, niscaya Allah swt. Akan menjadikan untuknya jalan
ke luar dari kesulitan dan kebebasan dari setiap kesusahan. Dan Allah
menganugerahkan rezeki dari arah yang tidak ia duga.”
Sudah fitrah manusia bahwa
kesalahan dan dosa tidak akan lupt darinya. Untuk itu selayaknya manusia secara
dawam (terbiasa) ber-istigfhar, memohon ampunan Allah. Bahkan Rasulullah saw.
Sendiripun tidak lupt dari kebiasaan ber-istigfhar (padahal semua nabi dan
rasul Allah termakhsum dari salah dan dosa).
Dari Ibnu Umar r.a.,
berkata:”Kami menghitung Rasulullah saw.,
membaca: Rabbighfirlii watub ‘alayya innaka antat tawabur Rahiim ( wahai Tuhan,
ampunilah saya dan terimalah taubat saya, sesungguhnya Engkau adalah Dzat
penerima taubat lagi Maha Penyayang) sebanyak seratus kali dalam satu majlis
(satu kali duduk).” (Riwayat Abu Daud dan At-Turmudzy).
Rasulullah saw.,bersabda :” Segala penyakit ada obatnya, obat dosa
adalah istigfhar. Begitulah kemurahan Tuhan kepada siapa saja yang mau beramal
meskipun itu amalan kecil. Allah swt., memberikan kesempatan dan keleluasaan
yang begitu besar untuk memohon dan memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang
dilakukan manusia. Oleh karena itu kesempatan ini jangan disia-siakan.”
Syawal
1422 H
Desember
2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar